Powered By Blogger

Sunday, April 4, 2010

pahlawansenja

AYAH

Ayah
kemalut di jiwa tersimpul erat dalam ingatan riwayat hayat menjejak kasih seorang lelaki bernama ayah; ku genggam doa ku tatang harapan

Ayah
harapan melaut tak bertepi, seksaan ini menjerut hayat tiada sudahnya, rintihan pedih ratapan batin ku, penghujung akhirnya entah di mana. Pun begitu aku kah ini menggenggan doa agar ku pulang ke pangkuan lelaki bernama ayah

Ayah
anakda tidak menggemis kasih, pun juga menagih simpati, namun keinsanan apakah ini dunia ku tanpa seraut wajah seorangt lelaki bernama ayah

Ayah
lihatlah dalam renungan; teman-teman dipimpin lelaki bernama ayah, aku juga demikian; dipimpin bonda berlagak ayah, dipimpin ibu bernama bonda, demikian lesu ku hirup sejarah

Ayah
takdir tidakn pernah tersilap, qada juga tidak tersasul, demikian qadar sentiasa benar, pun begitu kembelilah kepangkuan kasih, kita langkah bersama membina semula sejarah nan punah.

Pahlawansenja
Karamunting, Sandakan
07 Sept., 2003

No comments:

Post a Comment